Sabtu, 05 November 2011

CARA BERORGANISASI DENGAN BAIK

TEORI ORGANISASI UMUM

LATAR BELAKANG
Lebih dari 12 juta anak Indonesia terpaksa tidak dapat melanjutkan sekolah (data KPA dihimpun dari 33 provinsi tahun 2007) mengingat keadaan ekonomi nasional yang semakin memburuk. Sementara mereka tetap menyaksikan pameran kemewahan di sekitar mereka yang semakin hari semakin tidak terkendali. Sungguh hal ini membuat hati kita kian miris, apabila kita mampu merasakan susahnya menjadi mereka. Namun mereka tetap tabah dan bersemangat menjalani itu semua.
Generasi muda adalah pemegang kunci kesuksesan masa depan suatu bangsa. Oleh sebab itu, Parlemen Pemuda Sumatera Selatan atau Parpa Sultan dibentuk dengan tujuan untuk memecahkan masalah dari berbagai aspek yang dimulai dari lingkungan sekitar, namun lebih mengarah ke bidang sosial, pendidikan, dan budaya. Dengan harapan, akan terjadinya perbaikan kualitas pendidikan bagi anak-anak jalanan dan/atau yang kurang mampu.
Parpa Sultan ini berinteraksi bagi peningkatan kualitas pengetahuan dan pendidikan masyarakat Sumatera Selatan, terutama bagi anak-anak dan remaja. Diharapkan kontribusi yang dari pemuda untuk pemuda ini dapat membentuk generasi yang berkualitas, dan dapat menjadikan Bangsa Indonesia akan menjadi lebih baik di masa yang akan dating.










MASALAH ORGANISASI

1.     Kurangnya Koordinasi

Ø Koordinasi dalam program kerja

Seringkali dalam sebuah organisasi yang sudah mapan sekali pun, atau dapat dikatakan ketika dalam organisasi terdapat sebuah program kerja yang sangat bagus sekali pun, jika tidak ada koordinasi maka sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya dapat menyebabkan kacaunya terlaksananya sebuah program.


Kekacauan tersebut dapat terjadi ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui batasan-batasan jobnya, yang seringkali dapat diperoleh melalui koordinasi antar penanggung jawab. Hal tersebut dapat menyebabkan overlapping karena beberapa panitia mengerjakannya dalam beberapa tugas, sementara kekosongan dalam tugasnya yang lainnya.

Ø Koordinasi antar pimpinan

Koordinasi yang buruk dapat mengarah pada komunikasi yang buruk pula. Dapat berakibat pada program-program selanjutnya. Maka seringkali terjadi salah sagka dan salah paham diantaranya.

2.     Pengkaderan

Ø Rekrutmen

Berbagai macam organisasi masalah pengkaderan ini dirasakan berbeda-beda. Karena tingkat animo peminat organisasi yang berbeda misalnya.

            “Kesuksesan suatu periode adalah buakan sekedar sukses ketika masa jabatannya namun ketika dapat menghasilkan (kader-kader) periode yang lebih sukses”.

Organisasi adalah ketika dalam suatu periode dapat dikatakan sebagai masa kejayaaan, namun hal tersebut tidak ada artinya ketika setelah itu organisasi tersebut terpuruk atau bahkan bubar karena kelemahan atau bahkan tidak adanya kader penerus.

Ø Mempertahankan kader

Ketika suatu organisasi dapat merekrut kader dalam animo besar, memungkinkan jangkauan organisasi tersebut pada komunitas yang luas, serta hal tersebut merupakan sumber daya yang tidak bias diremehkan.

Setelah berhasil merekrut kader dalam animo besar, jika tidak dapat memberdayakan, dalam rangka mempertahankan kader-kadernya maka seringkali kader-kader tersebut akan mengalami seleksi alam. Oleh karena itu usaha mempertahankan kader sering kali lebih penting daripada rekrutmennya.








LANDASAN TEORI
1.   Pengertian Organisasi

organisasi, baik organisasi publik, swasta maupun organisasi sosial adalah sesuatu yang abstrak, sulit dilihat tetapi dapat dirasakan eksistensinya. bahkan dapat dikatakan bahwa hampir dalam semua aspek kehidupan manusia bersentuhan dengan organisasi. dengan demikian, tepatlah apabila manusia disebut sebagai “manusia organisasi” (homo organismus).

sifat abstrak organisasi menyebabkan organisasi dapat didefenisikan dengan berbagai macam cara, sesuai dengan sudut pandang dan latar belakang masing-masing penulis. organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organizer, kemudian (inggris) organize yang berarti membentuk suatu kebulatan dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lainnya.

stephen p. robins (1994:5) mengatakan bahwa “organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan”.

sondang siagian (1997:26) cenderung menelaah organisasi dari dua sudut pandang yang berbeda yaitu organisasi ditelaah dengan pendekatan struktural dan organisasi ditelaah dari sudut pandang keprilakuan. pendekatan yang sifatnya struktural menyoroti organisasi sebagai tempat atau wadah, hal ini berarti:

1.            organisasi dipandang merupakan penggambaran jaringan hubungan kerja yang bersifat formal serta tergambar pada “kotak-kotak”, kedudukan dan jabatan yang diduduki oleh orang-orang.
2.            organisasi dipandang sebagai rangkaian hierarki kedudukan yang menggambarkan secara jelas garis kewenangan dan tanggung jawab.
3.            organisasi dipandang sebagai alat pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan strukturnya bersifat permanen tanpa menutup kemungkinan terjadinya reorganisasi apabila hal itu dipandang perlu baik demi percepatan laju usaha pencapaian tujuan maupun dalam usaha peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja.

pandangan selanjutnya yang menyoroti organisasi sebagai suatu organisme yang dinamis. dalam pandangan tersebut disebutkan bahwasanya organisme memang terus menerus berkembang untuk mempertahankan eksistensinya.

1.            bahwa untuk pengertian organisasi sebagai organisme yang dinamis secara implisit tergambar kebutuhannya untuk terus tumbuh.
2.            bahwa organisasi sebagai organisme hidup selalu pula dihadapkan pada ancaman kematian, ancaman kematian dapat bersumber dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi.
3.            bahwa menyoroti organisasi sebagai organisme dinamis pada analisis terakhir menyoroti manusia didalamnya karena dari seluruh unsur organisasi hanya manusialah yang secar inherent memiliki kedinamisan.

dalam kehidupan modern, drucker dalam nugroho (2002:241) mengungkapkan bahwa “akan terbentuk masyarakat modern yaitu masyarakat organisasi”. di lain sisi, “terbentuknya masyarakat organisasi sebagai upaya untuk merespon perubahan peradaban yang menuntut peningkatan diferensiasi struktural dan spesialisasi fungsional yang makin meningkat dan hanya bisa dikelola dengan pendekatan kelembagaan”, lucian w. pie (1981:26)

menurut wasistiono (2003:83), “organisasi dapat diibaratkan seperti sebuah organisme hidup yang dapat lahir, tumbuh berkembang, dan kemungkinan mati”. agar organisasi dapat “survive” menghadapi perubahan, suatu organisasi harus fleksibel dan memilki daya adaptasi. pada sisi lain, organisasi merupakan sebuah sistem terbuka yang menerima dan memberi masukan kepada lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal.















PEMBAHASAN MASALAH

PEMBAHASAN MASALAH

HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Berbicara mengenai organisasi tentu harus membicarakan juga tentang
manajemen. Organisasi adalah satu bagian dari kegiatan dalam manajemen.
Manajemen kaitannya erat sekali dengan hubungan antar manusia. Tugas dari
manajemen adalah mengupayakan pekerjaan bersama banyak orang dengan hasil
yang memuaskan.
Bekerja dengan alat peralatan, mesin dan bahan apapun didalam sebuah
organisasi hanya dapat terlaksana melalui orang. Berurusan dengan orang-orang, yang
memiliki berbagai pengetahuan masing-masing, kekhasan dan adat istiadat adalah
tugas utama dari manajemen.

Kontak pribadi
Kontak pribadi adalah kunci dari keberhasilan. Seorang pemimpin tidak dapat
dijamin hasilnya apabila ia hanya memerintah dari belakang mejanya. Ia seyogianya
turut terjun dilapangan.

Diperlukan ketegasan
Ketegasan diperlukan untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Bertindaklah
dengan simpati, penuh pengertian, namun jangan dilupakan bahwa kebaikan hati harus
disokong oleh suatu ketegasan.

Penggunaan kata-kata
Hubungan yang sudah baik dapat retak disebabkan oleh beberapa kata yang
berang. Orang kadang-kadang lupa mengerem lidahnya.
Kepercayaan
Orang selalu mempunyai masalah pribadi masing-masing. Jangan lah menolak
apabila mereka datang kepada anda untuk minta nasehat. Kedatangan mereka berarti
bahwa mereka mempercayai dan menghormati anda. Persoalan pribadi sekecil apapun
bagi mereka adalah penting, dan ini juga harus pula penting bagi anda.

Sentuhan hati
Seseorang akan tergetar hatinya, padahal ia hanya mendapat sebuah sentuhan
yang demikian kecilnya. Ia akan mengingatnya berhari-hari lamanya. Ia akan
memperlihatkan perbedaan besar yang positip dalam kehidupan sehari-harinya
disebabkan oleh sentuhan-sentuhan kecil tadi. Pada umumnya hubungan baik antar
sesama manusia tidak memerlukan banyak upaya. Namun betapa seringnya, pemimpin
yang telah berpengalaman dan pandai dalam hal-hal lain, sama sekali mengabaikan
cara pendekatan demikian

Penting dan berguna
Seseorang ingin dianggap penting dan berguna bagi organisasi nya. Semakin
besar organisasinya dan semakin banyak pengetrapan automatisasi, maka semakin
banyak pula diperlukan perlakukan khusus kepada orang-orang yang bekerja
didalamnya.

Nama.
Nama merupakan kata yang terpenting bagi seseorang. Berusaha lah untuk
mengingat dan menyebut namanya apabila menyapa untuk menghindari kekecewaan
anggota. Sebaliknya apabila memanggil seseorang yang tidak banyak berhubungan
dengan anda dengan namanya, akan memberikan dampak yang sangat baik.
Penghargaan
Jangan segan mengutarakan sepatah kata penghargaan kepada seseorang
demi meningkatnya semangat dan prestasi kerja orang tersebut. Setiap orang ingin
dihargai. Pujian adalah alat manajemen yang terindah, termurah dan barangkali terbaik.

Pembinaan disiplin.
Memikirkan dan mengatur kesejahteraan anggota mengakibatkan tumbuhnya
disiplin dikalangan anggota. Apabila hal ini dikerjakan dengan baik, niscaya anggota
akan melakukan segala sesuatu yang mungkin demi kesetiaan kepada anda dan
organisasi

Jabatan tinggi terbatas jumlahnya.
Kebanyakan dari kita harus menjalani hidup hanya sebagai orang nomor dua
atau tiga atau sebagai rendahan. Namun banyak orang tidak dapat menerima keadaan
tersebut. Mereka menjadi kecewa dan tidak puas selanjutnya frustrasi. Mencapai
puncak bukan segala-galanya dalam hidup. Barangkali kita memiliki beberapa hal yang
orang-orang diatas tadi bersedia membayar tinggi untuk memilikinya, yang benar-benar
sama pentingnya seperti jabatan tinggi yang dipegang mereka. Oleh karena itu
janganlah merasa terlalu terganggu apabila tidak mendapatkan jabatan tertinggi.

Janji-janji
Jangan sekali-kali menjanjikan sesuatu yang tidak dapat anda penuhi, karena
sesuatu janji mengenai prospek masa depan seseorang adalah hal yang serius dan
benar-benar akan diingat bertahun-tahun.

Hubungan yang manis dan bermadu
Hubungan antar manusia tidak senantiasa semua manis dan bermadu. Ada
saatnya kita sungguh-sungguh harus tegas dan ada saatnya dimana mengadakan
pendekatan ramah. Orang-orang yang memang kurang potensial harus diberhentikan.

Mengembangkan anggota
Tugas utama seorang Pimpinan adalah mengembangkan dan membantu
anggotanya. Apabila ini berhasil maka tugas-tugasnya akan berhasil lebih baik, dan ia
mempunyai anggota-anggota yang trampil dan terlatih baik.

Bayangkan anda jadi orang lain.
Anda akan memberikan keputusan yang melibatkan orang lain. Sebelum itu
dilaksanakan bayangkan dulu diri anda jadi orang lain. Bayangkan dampak keputusan
anda dilihat dari segi orang lain itu. Pertimbangkanlah semua seginya dan janganlah
bertindak terburu nafsu. Dengan cara ini anda akan sampai pada keputusan yang tepat.
Adanya bawahan yang bertipe "asal bapak senang" merupakan bahaya bagi
seorang pemimpin. Pemimpin memerlukan staf yang mampu mengemukakan
pendapat-pendapat yang berbeda. Ia harus secepat mungkin mengenali si-pengekor
dan si-penjilat. Seseorang pimpinan yang sibuk mudah menarik kesimpulan-kesimpulan
yang keliru. Staf yang dapat berpikir mandiri dapat memperbaiki kesalahankesalahannya.
TEKNIK BERORGANISASI.
Menjalankan sebuah organisasi berapapun besarnya tak pernah akan dapat
terlaksana dengan baik hanya dengan satu orang. Hal ini hanya dapat diselenggarakan
dengan efisien oleh sebuah tim, yang terdiri dari orang-orang yang bertindak bersamasama.

Organisasi adalah suatu wadah formil dimana sejumlah orang bekerja sama untuk
mencapai maksud yang sama. Manfaat berorganisasi adalah untuk :
a. mengadakan kerja sama. Dapat dicapai sesuatu yang tidak dapat dilaksanakan
secara sendiri-sendiri.
b. hubungan antar manusia. Saling isi mengisi, tambah pengetahuan dan pengalaman
serta meluaskan pandangan.
c. menimbulkan rasa kebersamaan dan persatuan.
d. mendorong orang untuk berpartisipasi dalam pengembangan kemampuan sendiri maupun masyarakat umum.

Perbedaan antara maksud dan tujuan dalam organisasi.
Maksud adalah arah yang luas sesuatu proyek. Arah yang luas ini dapat dicapai
melalui beberapa tujuan khusus.
Tujuan menjelaskan secara terperinci perihal proyek tersebut, yakni :
a. untuk siapa
b. oleh siapa
c. lamanya
d. dimana
e. apa yang ingin dihasilkan
Contoh.

Maksud. (luas)
Meningkatkan prosedur komunikasi yang baik bagi Amatir Radio.

Tujuan (khusus)
a. Menerbitkan petunjuk Operating Procedures yang sudah dibakukan, supaya
terdapat hanya satu referensi yang akan menghasilkan uniformitas cara
berkomunikasi.
b. Mendidik/menatar manggala-manggala di bidang komunikasi untuk
selanjutnya meneruskan penataran kepada anggota-anggota lain.
c. Mendemonstrasikan cara berkomunikasi yang baik. Untuk ini digunakan
Club Station, memperdengarkan cara berkomunikasi misalnya 2 x seminggu
oleh para manggala.
d. Mengadakan monitoring dan memberi tanda penghargaan bagi stasiun
Lokal yang selalu memperdengarkan cara berkomunikasi yang sesuai
dengan prosedur.
Maksud.
Meningkatkan ketrampilan anggota di bidang teknik radio.

Tujuan.
a. Menatar anggota-anggota dan mendemonstrasikan cara membuat sesuatu komponen (umpama : power supply).
b. Mendirikan Workshop dan memberi kesempatan anggota untuk berlatih di dalam workshop dan dilanjutkan di rumah masing-masing.
c. Mengadakan perlombaan berhadiah dalam pembuatan sesuatu
komponen/karya tiap-tiap 3 bulan sekali.
d. Menjual/melelang hasil karya yang terbaik; hasil penjualan sebagian besar dapat dinikmati oleh si pembuat, dan sebagian kecil disumbangkan kepada
organisasi.
ANGGARAN DASAR
Organisasi mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Penghayatannya oleh setiap anggota merupakan syarat utama untuk kelancaran
organisasi.
Anggaran dasar adalah landasan dan pedoman kerja yang disahkan oleh seluruh anggota melalui forum perwakilan pada Musyawarah Nasional
Umumnya mencakup :

a. Nama, kedudukan
b. Asas, tujuan
c. Struktur, susunan pengurus
d. Syarat-syarat keanggotaan
e. Cara pemilihan pengurus dan masa jabatan
f. Penentuan rapat-rapat
g. Quorum
h. Pembiayaan dan sumber keuangan
i. Usaha-usaha Organisasi
j. Cara merubah AD
k. Pembentukan, pembubaran organisasi
Jadi isinya yang pokok-pokok saja.

ANGGARAN RUMAH TANGGA
Setiap anggota tim harus mempunyai peranan dan tugas yang diberikan dengan jelas, dan hal ini dapat dilihat didalam Anggaran Rumah Tangga.
Anggaran Rumah Tangga. Sebagai pelengkap untuk melaksanakan Anggaran
Dasar. Berisi antara lain :
a. Ketentuan anggota (hak, kewajiban, macamnya)
b. Kepengurusan (susunan pengurus harian, jumlah tugas-tugas, wewenang).
c. Keuangan (besarnya uang pangkal, iuran dan sumber untuk mendapatkannya).
Struktur Organisasi
Dalam struktur Organisasi digambarkan hubungan :
a. Antar Pengurus
b. Tugas masing-masing Bidang
c. Hubungan antar satuan kepengurusan (Pusat, Daerah, Lokal, dsb).
Walaupun setiap anggota tim mempunyai tugas masing-masing yang
dirumuskan dengan jelas, namun tim harus memikul tanggung jawab bersama untuk tindakan setiap anggotanya. Tidak boleh saling menuding antar anggota, terhadap pihak luar, tim harus berbicara dengan satu bahasa.

Usaha membina Anggota Organisasi.
Anggota organisasi adalah orang-orang yang :
a. Memenuhi persyaratan organisasi, syah
b. Terdaftar sebagai anggota
c. Berpartisipasi dalam kegiatan organisasi.
e. Daya tarik
f. Maksud yang jelas
g. Tujuannya realistis
h. Rencana kerja berdasarkan keinginan dan kemampuan anggota
i. Partisipasi seluruh anggota untuk ikut berperan seluas-luasnya.
Setelah anggota memahami ini semua, baru ia ingin turut serta dalam
pelaksanaan dan ikut memikul tanggung jawab.
Ciri-ciri sadar berorganisasi
a. Menaruh simpati
b. Menaruh kepercayaan
c. Membantu tenaga, pikiran, pendapat dan perhatian
d. Menghadiri rapat-rapat
e. Memenuhi kewajiban iuran secara teratur
Hak dan kewajiban anggota
a. Biasa
b. Luar Biasa
c. Kehormatan
Biasa :
a. Hak suara
b. Hak memberi pendapat
c. Dipilih dan memilih
d. Kewajiban menghadiri rapat-rapat
e. Kewajiban melaksanakan tugas dan bertanggung jawab atas pekerjaannya.
f. Kewajiban membayar iuran
g. Kewajiban menyumbang organisasinya secara moril dan materiil
Luar Biasa :
a. Hak menghadiri rapat-rapat apabila diundang
b. Hak memberi pendapat/pandangan jika diminta
c. Kewajiban membayar iuran bulanan
d. Kewajiban menyumbang organisasi secara moril dan materiil

Kehormatan :
a. Hak menghadiri rapat-rapat apabila diundang
b. Hak memberikan pendapat/pandangan jika diminta

Sifat-sifat anggota dalam organisasi umumnya memiliki sifat :
a. Senang mendapat penghargaan
b. Ingin memperoleh kepercayaan
c. Ingin melaksanakan gagasan sendiri
d. Ingin melihat hasil dari pekerjaannya
e. Ingin merasakan semangat kekeluargaan dalam organisasi.

Penghargaan
Anggota ingin dihargai. Penghargaan itu dapat diwujudkan dengan menunjukkan
perhatian umpama
a. Ucapan terima kasih
b. Pujian
c. Ajakan untuk ikut bekerja lagi dalam kegiatan yang akan datang
Perhatian, pujian atau penghargaan yang diberikan secara umum biasanya kurang efektif, lebih baik ditujukan langsung pada perorangan.

Kepercayaan
Pemberian kepercayaan sepenuhnya kepada anggota, akan menimbulkan
perasaan bertanggung jawab pada anggota tersebut untuk melaksanakan tugasnya sebaik mungkin.

Ingin melaksanakan gagasan sendiri
Melaksanakan gagasan sendiri akan lebih menyenangkan dari pada selalu
melaksanakan perintah orang.
Bertitik tolak dari pendapat ini, maka berilah kesempatan pada anggota untuk berkreasi lebih luas dan seyogianya perintah dan instruksi-instruksi kepadanya dikurangi. Jadi anggota mendapat kesempatan untuk berkarya dan sampai batas
tertentu melaksana kan gagasannya sendiri.

Melihat hasil pekerjaan
Tidak ada orang yang dengan sengaja mau menyia-nyiakan waktu, tenaga dan uangnya tanpa mendapatkan hasil yang nyata. Maka itu diperlukan rencana kerja yang matang, sehingga hasilnya dapat dilihat dalam waktu yang relatif singkat.









KESIMPULAN

ü Keberadaan organisasi notaris yang berbentuk perkumpulan yang
berbadan hukum menyebabkan organisasi-organisasi notaris
lainnya yang tidak berbentuk perkumpulan yang berbadan hukum,
tidak memenuhi ketentuan organisasi notaris sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Jabatan Notaris, walaupun
keberadaan organisasi-organisasi tersebut sebagai organisasi
kemasyarakatan tidak melanggar undang-undang. Saat ini,
perkumpulan dari para notaris selaku pejabat umum yang
menjalankan profesi jabatan notaris yang berbadan hukum adalah
Ikatan Notaris Indonesia (INI).

ü Ketentuan satu wadah berhimpunnya para notaris yang
menjalankan jabatan notaris sangat penting terkait dengan upaya
pembinaan, pengembangan dan pengawasan secara terus menerus
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, mengingat
notaris adalah pejabat umum yang diangkat oleh Menteri, diberi
tugas dan wewenang tertentu dalam rangka melayani kepentingan
masyarakat. Pengawasan terhadap pelaksanakaan jabatan notaris
dilakukan oleh Menteri melalui Majelis Pengawas yang terdiri dari
Majelis Pengawas Daerah, Majelis Pengawas Wilayah dan Majelis
Pengawas Pusat. Pada masing-masing Majelis Pengawas tersebut
terdiri atas unsur Pemerintah, unsur Organisasi Notaris dan Unsur
Ahli/Akademisi. Masing-masing unsur tersebut terdiri dari 3 (tiga)
orang, dimana penunjukan 3 (tiga) anggota Majelis Pengawas dari
unsur Organisasi Notaris pada masing-masing tingkatan Majelis
Pengawas Notaris tersebut diusulkan oleh Organisasi Notaris.




SARAN

ü Dengan adanya Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor: M.02.Pr.08.10 Tahun 2004 tentang
Tata Cara Pengangkatan Anggota, Pemberhentian Anggota,
Susunan Organisasi, Tata Kerja, Dan Tata Cara Pemeriksaan
Majelis Pengawas Notaris, jo. Putusan Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia Nomor: 009-014/PUU-III/2005, dapat
dikatakan bahwa satu wadah yang dimaksud didalam Pasal 82 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris adalah Ikatan Notaris Indonesia sebagai satu-satunya
Organisasi Notaris yang berbentuk Perkumpulan yang berbadan
hukum, dengan demikian akan lebih baik apabila para Notaris
bergabung didalam satu wadah organisasi Notaris yang ditentukan
oleh Peraturan-peraturan diatas, agar dikemudian hari tidak
menimbulkan ketidakpastian hukum bagi para calon Notaris yang
akan bergabung dalam Organisasi Notaris.

ü Dibutuhkan adanya keterlibatan dari setiap notaris yang tergabung
dalam wadah organisasi profesi Notaris INI, hal ini harus dapat
diwujudkan dalam bentuk nyata, yakni dengan ikut serta berperan
secara aktif dalam membina, mengembangkan, dan menata
organisasi yang menjadi milik bersama tersebut serta dengan
ditingkatkannya pengetahuan bagi para anggota organisasi INI
secara berkesinambungan, mengingat saat ini seringnya terjadi
perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku.